Islam masuk ke Bengkulu pada abad XV
(dari jawa). Perang Bengkulu-Aceh terjadi dua kali pada abad XVI dan
XVII. Kesultanan-kesultanan di Bengkulu ketika itu: Selebar, Sungai
Limau, dan Anak Sungai. Armada Aceh membuka serangan ke Selebar. Kapal
induk Aceh menunggu di laut bersama induk pasukan, sedangkan kapal-kapal
yang lebih kecil memasuki Sungai Serut. Pihak Selebar mampu menahan
serangan itu karena menutup Sungai Serut dengan rintangan sehingga kapal
induk Aceh tidak mampu memberi bantuan pada pasukannya yang lebih
dahulu masuk. Zaman prasejarah
Bengkulu sudah dihuni manusia. Para pendatang dari Asia berbaur dengan manusia purba sekitar 4000 – 2000 SM. Sebagian masuk ke pedalaman, sementara yang lain menghuni daerah pantai. Ini merupakan cikal bakal suku bangsa Neo-Malayan. Bagian suku bangsa itu antara lain : suku Rejang (Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan), Serawai / Pasemah (Bengkulu Selatan), Kaur (Bintuhan), Lembak di Kota Bengkulu dan sekitar Kepala Curup). Bengkulu (Kota Bengkulu) dan suku Katahun (Muko-muko).
Bengkulu sudah dihuni manusia. Para pendatang dari Asia berbaur dengan manusia purba sekitar 4000 – 2000 SM. Sebagian masuk ke pedalaman, sementara yang lain menghuni daerah pantai. Ini merupakan cikal bakal suku bangsa Neo-Malayan. Bagian suku bangsa itu antara lain : suku Rejang (Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan), Serawai / Pasemah (Bengkulu Selatan), Kaur (Bintuhan), Lembak di Kota Bengkulu dan sekitar Kepala Curup). Bengkulu (Kota Bengkulu) dan suku Katahun (Muko-muko).
Tonggak sejarah Bengkulu
1664 – VOC mendirikan perwakilan di
Bengkulu, namun enam tahun kemudian Belanda menutup sementara kantornya
dan dibuka kembali tahun 1824.
24 Juni 1685 Inggris masuk ke Bengkulu,
namun mereka mendarat di Pulau Tikus (i 1 km dari kota pusat kota
Bengkulu) dan disambut oleh agen niaganya. Mereka tidak masuk ke
pelabuhan Selebar (daerah Pulau Baai) karena kapal Sultan Banten dan
kapal Belanda sedang bersandar di sana.
16 Agustus 1695 Perjanjian Inggris –
Bengkulu ditandatangani. Isinya monopoli lada, izin membangun loji, dan
mengadili penduduk yang berbuat salah. Inggris terus memperluas
wilayahnya sampai ke Muko-muko.
1692 Inggris mendirikan pos di
Triamang, Lais, Ketahun, Ipuh, Bantal, Seblat (1700), selanjutnya Pada
tahun 1701 mereka memperluas daerah ke arah Seluma, Manna, Kaur, dan
Krui. 1718 Inggris membangun benteng Marlborough, sebelumnya sudah
didirikan benteng York. Rakyat Bengkulu merupakan ancaman bagi Inggris.
Di Bantal, Muko-muko, pemberontakan rakyat dipimpin Sultan Mansyur dan
Sultan Sulaiman. Itu sebabnya Inggris merasa perlu membangun benteng
tersebut. Pemberontakan itu (1719) membuat Inggris kawatir dan akhirnya
meninggalkan Bengkulu. 1724 Inggris kembali lagi. Dengan perjanjian
yang lebih lunak yang di tanda tangani pada 17 April 1724
15 Desember 1793 Captain Hamilton,
pimpinan Angkatan Laut Inggris dibunuh rakyat Bengkulu. Dan pada 1807
rakyat Bengkulu kembali membunuh Residen Thomas Parr.
17 Maret 1824 Traktaat London
(Perjanjian London) yang berisikan pertukaran daerah koloni antara
Inggris dan Belanda. Tercantum, Bengkulu diserahkan kepada Belanda oleh
Inggris dan Belanda menyerahkan Singapura kepada Inggris..23 Februari
1942 Jepang masuk kota Curup dan terus ke kota Bengkulu.
Last Updated on S
Sip
BalasHapusmakasih infony :)
BalasHapusooh
BalasHapusmksh infony
BalasHapusokee :D
BalasHapus